Wednesday, March 31, 2004

Cerita Ajaib Hari Ini


Cerita lama. Lagi2 hari ini gue bangun kesiangan. Lagi2 Nina harus bolos sekolah. Mana ada sih anak sekolah masuk jam 07.40 pagi sementara emaknya baru bangun jam 08.20? Shame on me! So I dropped her at my mom's and went directly to office by busway. Ngeri kena macet antara Carrefour Senayan dan jembatan Semanggi. Ternyata nggak macet. Sial. Kemana tuh yang pada kampanye?
Didepan gue berdiri seorang mahasiswi (looked like one) berbadan molek dengan blus-nya yang ketat merekah. Duh! Gue sempat merasa ngeri sendiri kalo sewaktu-waktu kancing2nya pada copot dan berloncatan ke muka gue. Sampai2 gue merasa perlu untuk sedikit memalingkan muka. Untungnya sampe gue turun kancing2nya tetap disitu menjepit blus-nya yang merekah. Apa dia nggak sesak napas ya?

Turunnya, setelah di halte bis seberang jalan- ada banyak banget orang berkerumun mengelilingi bangku panjang disisi kanan halte. Hhhmm, orang dagang apaan lagi tuh? Ah, bodo amat deh. Tapi kok ya penasaran juga? Mendekati kerumunan orang2 itu, gue ikutan jinjit mencoba melongok kedalam kerumunan. Di bangku panjang gue lihat ada perempuan muda tidur telentang dengan kaki nangkring di punggung bangku. Kepalanya kekiri dan kekanan. But she definitely did not sleep. She was aware.
" Kenapa sih pak?" Gue coba tanya ke seorang bapak disebelah gue.
" Orang mabok, mbak. Patah hati." Bapak itu nyengir.
Mabok? Patah hati Haaa?? Segitunya... Mbok ya! What time was that? Baru kali ini gue tauk kalo ada orang yang memilih mabok di jam segitu. Kayak nggak ada hal2 laen yang lebih penting yang bisa dia kerjain. Nyuci baju kek gitu,... Niat banget sih, cari perhatian.

Baru aja 3 meteran melangkah. Ada yang berdiri menghadang jalan gue. Nenek2, bok! Pake tutup kepala yang menyerupai topi. Merokok pula! Asapnya dia sembur asal2an kena ke muka gue. I stepped aside to my right. Eh, dia juga ke kiri. Gue ke kiri, eh, dia juga melangkah ke kanannya. Dua kali gue gocek2an ditempat begitu. Duh! Preman banget sih itu nenek2.
" Si eneng bisa jalan nggak sih?" Eh, dia melototin gue. Orang2 yg kebetulan melihat pada cengar-cengir sendiri. Yak ampun! Nenek tua ini sudah menakutkan, galak lagi! *Sabar,... sabaar,... * Gue diemin aja sambil berusaha terus jalan menyingkir. Ih! Kalo bukan nenek2 udah gue gecek deh.
Ada apa sih orang2 hari ini? Nggak waras semua!

Btw, kemaren malem gue baru notice, baru ngeh, kalo di jalan Cikajang ada salon baru. Kayaknya sih, baru. Apa gue-nya aja ya, yang baru liat? Warnanya di dominasi kuning. Kuning crong! Tapi kok namanya "evergreen" salon ya??

Wednesday, March 24, 2004

Mendongeng


Semalam menjelang tidur, Nina memaksa gue mendongeng.
Hhhmm. Mendongeng apaan lagi sih? Ada ada aja. Apaan ya?
Tauk nggak sih? Kalo menceritakan dongeng ke Nina, gue itu harus dengan ekspresi dan mimik yang semirip mungkin dengan kak Seto (Kayak dia kenal kak Seto aja). Gerakan tangan juga tuh, harus. Hhhh... Kalo enggak dia protes.

Oke. 'Pada jaman dahulu kala hiduplah seorang putri berambut kribo. Sang putri berbadan besar, berkumis, dan bau badannya asem. Ih! Seram'.

Lho. Tiba2 gue dia pukuli sambil terkekeh-kekeh sendiri.
"Ih mami! Apaan sih tuh? That was not a tale!".
Memang bukan. Habis mau dongengin apa lagi? Buku2 cerita dongeng dari berbagai negara yang tebal2 itu dia sudah hafal semuanya. Satu hal lagi, Nina itu obsessed sama princess, jadi gue berusaha bikin dongeng tentang princess.

"Mami disuruh dongeng apaan dong?"
Ia masih terkekeh, "Ya sudah deh Mam, itu aja juga boleh. Go on."
Yak ampun! Ia masih tertarik buat denger ceritanya juga. Terusannya apa ya?

'Hhhmm,... putri tersebut bernama Putri Niyee (Ia makin terkekeh). Ia yatim piatu. Istananya besar berwarna coklat dengan ratusan kamar didalamnya'.

"Kok warnanya coklat Mami?"
"Biar nggak silau, Nina." Asal.

Putri tidak bergaul. Sekolahnya pun di istana, jadi ia tidak memiliki seorang temanpun kecuali 2 orang pelayan perempuannya yang setia. Bimbi dan Bimba'.

"Pembantu si Putri kembar ya?"
"Diam dong kamu. Mau denger ceritanya nggak sih? Itu kan cuma nama, Nin. Biar ingetnya gampang."

Bimba dan Bimbi seumuran dengan Putri. Tetapi kebalikan dari sang Putri, mereka kurus2, berambut panjang dan tidak berkumis (Nina kembali terkekeh). Salah satu tugas mereka adalah memandikan sang Putri. Berbotol-botol parfum habis setiap minggunya demi memandikan sang Putri karena badan sang putri- terutama di siang hari, bukan main asamnya (Nina terkekeh heboh). Tetapi Bimbi dan Bimba tetap setia melayaninya.

"You're awful Mami."

'Suatu hari lewatlah seorang kakek tua di halaman depan istana membawa seekor kucing kecil. Begitu melihat sang putri, si kakek dan kucing kecilnya pun pingsan karena menyangka sang Putri adalah seekor monster'.

Nina terkekeh-kekeh lagi. Tapi wajahnya mulai terlihat mengantuk.
"Mami ngaco deh. Masa putri serem banget"
"Maok denger nggak nih?"
"Cepetan,... tapi jangan yang ngaco-ngaco gitu dong"

Sang Putri terlihat terkejut dan merasa sedih hatinya. Bimbi dan Bimba berusaha menyadarkan si kakek tua itu. Namun ketika sadar si kakek kembali jatuh pingsang begitu melihat sang Putri lagi (Nina terkekeh heboh). Ketika sadar untuk yang kedua kalinya, si kakek segera mengutuk Putri Niyee. Dalam sekejab sang Putri berubah menjadi langsing, tidak berkumis, dan rambut lurus panjang seperti habis di re-bonding. Tapi baunya masih asem.

Nina terkekeh-kekeh nggak karuan.
"Ah mami. Udah ah! Ceritanya makin konyol aja. Ngaco!"
"Masak sih? Kan cuma dongeng Nin... Nggak betulan."
"Iya. Tapi ngaco! Udah ah, nggak usah dongeng lagi. Nina maok bobok aja..."
"Eh, kan belum selesai?"
"Nggak papa. I'm sleepy now mami."
"Ya udah kalo gitu. Jangan lupa baca doa ya? Sleepwell sayang,.. sweet dream."
"I love you, Mami."

Cihuy! Akhirnya dia BT juga dan memilih tidur dari pada mendengar dongeng gue yang nggak karuan itu.
Ternyata bikin dongeng itu susah ya? Apalagi kalo maok bikin dongeng yang ada moral ceritanya. Bukan yang asal cuap seperti gue tadi, yang kelanjutan ceritanya apa juga belum terpikirkan. Kan niatnya memang cuma untuk mengulur waktu. Untungnya dia nggak meminta diterusin. Bisa berabe. Please, deh. Don't.

--------------------------------

Malamnya....
" Mami, lanjutin dong dongengnya yang semalam."
Mampus deh.
" Dongeng apaan sih?" Pura-pura lupa.
" Itu lho,... putri berambut kribo yang badannya bauk asem."
Cailee,.. inget aja ya?
" Ooh, itu ya? Tapi mami lupa lanjutannya." Padahal sih inget. Tapi nggak punya lanjutannya.
" Yaaa... mami sih gitu..."
" Lho kemarin kamu bilang nggak usah diterusin ceritanya?"
" Kan Nina waktu itu udah ngantuk."
" Iya, makanya sekarang mami jadi lupa deh gimana ceritanya."
Ia diam sambil cemberut.
" Udah deh, hari sabtu besok kita cari buku cerita lagi ya di mall? Kan enakan baca sendiri." Gue coba merayunya.
" Janji lho. Tapi Nina dibeliin buku gambar sekalian ya?"
" Iyaa.... asal kamu nurut kalo dibilangin. Sekarang bobok ya? Goodnite cinta, I love you."
" Oke! Goodnite juga mami,... I love you."

Nah! Akhirnya beres juga.
And I didn't have to tell her the rest of that stupid tale. * Tobat deh, tobat *



Friday, March 19, 2004

Too Talkative


Do you know the kind of person who can not stop talking once they start talking? Are you the one, huh? or, at least you have a friend with that annoying abilty and nobody can stop them? Ha! But I hope not.

Tempat kerja gue asik, bebas, nggak ada aturan- sambil bekerja, kita sah2 aja 'bermain'. Tapi tauk nggak sih, di kantor gue ada tuh cowok yang hobinya ngomong. Cowok, bo! He likes to talk, talk, and talk. Anytime he has things that he wants to say it, he just talk. ABOUT EVERYTHING. And worst : he always think himself funny! Aaarrrgghh!. Well, he sometimes somehow funny whenever we have a normal talk after or during working hour, kalo kita memang lagi nyantai2. Wajar. Nggak masalah. Malah enak, gue tinggal diam dan mendengar saja. Percuma ikutan bicara, toh sudah "diwakili" dia.

Mestinya sih nggak jadi soal kalo dia maok ngomong kek, ngobrol kek, terserah- bebas2 aja. He's actually a good person- mostly, when he is silent. Masalahnya dia nggak bisa liat2 situasi kondisi. Ya irritating banget deh kalo kita lagi ngetak-ngetik konsentrasi ke monitor sambil dengerin dia bicara dan terus bicara tanpa jelas ditujukan kepada siapa dia bicara. Tepatnya, he telling stories. Padahal kita ingin konsentrasi dengan apa yang sedang kita kerjakan saat itu. Nggak mood buat ngobrol. Sepertinya dia sendiri nggak masalah orang2 ada yang maok dengerin atau tidak. As if he's doing that for his satiesfaction. Syukur2 kalo ada yang nanggepin, bisa2 jadi makin panjang. Kadang gue sering kasian sendiri dengerin dia bicara tanpa ada yg menaruh perhatian. Maok bilang 'shut-up!!' juga nggak enak, soalnya kan dia pada dasarnya baik, lebih tua dan lebih senior. Dia harusnya bisa liat sendiri dong, orang tertarik buat dengerin apa enggak? Buang2 energi ajaa...

Bukan talkative-nya yang aneh, tapi karena kita tau bahwa dia sendiri jelas2 sadar dia itu sering ngomong entah ke siapa tanpa ada yang bener2 tertarik buat menanggapi apa yang dia bicarakan dan he never mind with that.
kok bisa ya? gue pikir hanya perempuan yg doyan blablaa!

Sunday, March 14, 2004

Pak Supir Bus & Lagu2 Oke-nya


Gue suka musik. Gue doyan sekali bernyanyi tralala trilili kapanpun gue denger lagu2 yang gue suka. Musik yang gue suka condong ke arah musik rock atau alternatif. Dan umumnya lagu2 yang gue suka itu atas nama band, bukan solois, dan gue jarang peduli dengan lagu2 nya vokalis perempuan Indonesia. Kecuali Kikan (Cokelat). Gak minat aja. Bukan sok gimana, tapi memang karena gue nggak pernah benar2 menyimak lagu2 mereka.

Nah! perjalanan dari Klp. Gading semalam benar2 telah memperkaya pengetahuan musik Indonesia gue, khususnya buat lagu2 yang sebelumnya nggak gue kenal, atau yang mulanya ter-abaikan oleh gue.

Karena ada suatu keperluan, gue harus pergi ke Kelapa Gading. Setelahnya, mumpung gue jarang2 ke Mall disana, gue belanja2 lah dulu. Cari2 sepatu, ikat pinggang, beberapa blus dan jeans buat Nina. Selanjutnya demi menghemat 50 ribu ongkos taksi, pulangnya gue memilih naik bis Patas AC. Gue inget persis jam gue naik ke dalam bis. 19.35. Benar2 nyaman karena penumpangnya nggak lebih dari selusin orang. Pak supirnya memutar lagu2 campuran Indonesia yg menurut gue melancholis dengan volume agak sedikit kencang di kuping. Gue nggak begitu tauk lagu2 itu, tapi gue familiar sama beberapa suara vokalisnya spt Titi dj, Audy, dan Glen Fredly. Khasiatnya ajaib. Terbukti dari saat gue duduk sampai dengan tujuan gue, nggak ada satupun pengamen yg beraksi didalam bis. Minder barangkali. So, biarpun bis ngetem di seberang Goro selama 20 mnt *Ngeselin yeee* gue nggak menyumpah serapah seperti biasanya. Toh, gue nggak terburu-buru kok. Setidaknya gue bisa tidur sedikit.

'tahukah kamuuu.... semalam taaadiii... aku menaaaangiisss.... mengingatmuuuu, mengenangmuuuu.....'

'seeee... suuuung... guhnya akuuuu... tak pernah mencintainyaaa.... penyesalaaan ini pun harus kuhadapiii... sendiriiii...'

'tlah kuberi sgalanyaa.... cinta yang tanpa akhiiirr,... yang hanyaaa.... terciptaaa.... untukmu'

'terpesona,... ku pada pandangan pertamaa...'

'blaaa, blaaa...blaaaaa..................'


Lama perjalanannya hooiii.....serasa trip Jakarta Bandung. Kaset yang diputar sudah dua kali side A side B. Bis sampai di terminal BlokM jam 21.45 ketika side A sedang diputar untuk yang ke 3 kalinya. Hebat! Pak supir-nya memang sedang coba2 brainwashed orang kali yaaa? Turun dari bis gue sampai hafal hampir semua lagu yang diputar! At least dibaris reffrain-nya. Ternyata lagu2 itu enak juga. *Maok ketawa : Untung sopirnya gak masang dangdut!* Sayang gue lupa nanya nama albumnya sama si pak supir. Caileee!

Friday, March 12, 2004

Fell Asleep


There is nothing to tell except that it is raining again this midday. C'est une chose ennuyeuse à dire. How I wish that I'm in my bedroom at this moment. Bed gue,... selimut gue,... tutup mata gue,... (and he lay next to me, eh? LOL!) semua terbayang-bayang dipelupuk mata. C'est si agréable si je suis là maintenant. What a nice! Sleeping is always nice when the weather is bad outside. In my case, sleeping is always nice anytime, in any kind of weather, anyday. * No, sorry is not true. I always stay awake in the evening to the morning actually *. Gue kan vampire, cuma gue nggak doyan darah aja. Doyannya duit, matre. Wek!
Ah, tapi di rumah siang2 mana gue bisa tidur.... nanti baru maok merem, tiba2 "mamiii... can you help me doing this? can we play ladder snake? Can you please make me some milks?" And so on. Pasti. Don't worry, things are not always going as you wished when you have children. Remember that, oke? I have only one, but the super-active one. She has my character and some of my bad habits already. Oh, nooo... This might be my karma!

"An! An! Bangun heeeh,... belepotan tuh! Ikut ronda loe semalem?" What? I've falled asleep again on my desk??

Friday, March 05, 2004

Aha! Profil Remaja Jakarta th 80 an

*edited*

1. Masih ngerasain acara Catatan Si Boy dan Pro Kamu, di Prambors 666AM.
2. Ikut naik atap rumah untuk ngeliat Cilandak menyala
3. Pernah ada yg ngajakin nongkrong di Dairy Queen Blok M Melawai
4. Ikut 'rush' borong kaset ke Aquarius Mahakam atau Duta Suara pada malam 31 Juni 1988 (karena esok harinya harga kaset naik dari Rp. 2.750,- menjadi Rp.4.500,-/Rp5.000,-)
5. Pernah ngerasain sekolah setengah hari karena :
a) Ada pertandingan Muhammad Ali vs Larry Holmes (1980)
b) Wajib nonton Janur Kuning (1981). *Sampe kalo maen perang perangan pake nama Temon*
6. Pernah punya salah satu produknya Nike (sepatu, kaos kaki, singlet...)
7. Ikut menjadi peserta Pilot Project, serta mempromosikan Kesegaran Jasmani. *teng tereng teng teng teng... *
8. Banyak mobil yang bannya di ceperin trus ada stiker tulisannya "Turbo"atau "Mugen Power"
9. Pernah punya sepatu merek Lotto atau Panther atau Puma tipe Davis Cup
10. Pernah dapet pembagian Susu Ovaltine atau Milo di sekolah. Gratis loh.....
11. Channel TV cuman TVRI doang. * Boring banget! *
12. Kalo hari minggu nonton "Little House On The Prairie"
13. Anak-anak cewek pada demen sama produknya Sanrio, Hello Kitty, My Melody, Little Twin Star, etc
14. Pernah ngeliat "Sepatu Bandung"model-model 'All-Star' dipenuhi dengan label-label pakaian tapi warnanya luntur kalo dicuci ditambah aksesori tali-tali sepatu yang nggak kalah ajaib warna dan motifnya
15. Yang cowok beli sepatu warrior, trus direbus pake wantex
16. Jangan pura-pura lupa yang suka sok macho dan sok outlaw (cewek termasuk!) kalo pake sepatu, bagian belakangnya diinjek.
17. Kalo cowok pake celana jeans, dilipet sampe pas dibawah dengkul, pake slayer, kemeja flanel kotak-kotak yang dikancingin cuman satu paling atas, sambil nenteng-nenteng tas sekolahan buatan JayaGiri atau Alpina
18. Pernah punya sepeda BMX yang ditinggiin setiang listrik. * Minimal pernah temenan sama yang punya *.
19. Masih hapal nama tokoh2 di film si Unyil ß Unyil Usro Melanie Pak Raden Pak Ogah
20. Di kepalanya masih terngiang-ngiang lagu 'Suzanna'-nya The Art Company ß salah satunya yg versi indo nya : ".. Susana duduk di sofa.."
21. Pernah nongkrongin video rental untuk dapetin episode terbaru serial Voltus atau Goshogun. ß juga Gaban
22. Pernah ikut-ikutan BreakDance dan maen Sepatu Roda. * Gue cuma ikutan nongkrong doang.*
23. Nonton The Legend of Condor Heroes di videotape yg berformat BETA.
24. Minimal pernah ngedengerin lagu 'Madu dan Racun'-nya Ari Wibowo dan "Kugadaikan Cintaku' nya Gombloh
25. Demen ama drama Losmen, Rumah Masa Depan. ß Bu Dedeh??....
26. Dipinggiran jalan suka ada coretan Destroyer, Tee-Ice, dsb.
27. Suka ama klip musik video Top Pop 10, 15, ß Rock Concert
28. Rambut John Taylor duran-duran digandrungin banget. Pada ngefans berat sama Duran Duran
29. Punya buku kenangan yang kebanyakan ngisinya diakhiri dengan "Don't forget to remember.." Paling benci suruh ngisi kata kata mutiara
30. Hafal lagu-lagunya Queen. Sampe sekarang coi!
31. Gandrung sama Chaseiro-nya Chandra Darusman and PSP (Pancaran Sinar Petromax ), grup dangdut anak-anak UI.
32. Suka pake tatto bonus dari lolipop chuppa chups.
33. Kalo nonton konser, yang manggung perform repertoar band panutan, kayak Cockpit/Fredy Tamaela jadi Genesis/Phil Collins, Ikang jadi Rod Stewart (suaranya diserak-serakin sampe jadi serak beneran)
34. Hafal kata2nya semua lagu dari kaset Sabda Alamnya Chrisye.
35. Pernah dipaksa study tour ke TMII buat bikin karya tulis. * Padahal nongkrongnya di tukang teh botol *
36. Baca komiknya Trigan di majalah Hai ß Hai ngetop banget tuh.
37. Rambutnya di-punk rock, rada jriwis2 kayak Kim Wilde tapi ada bagian yg panjang dikepang kecil2 kayak Adam Ant dijepit/digantungin aksesori kecil2 berwarna-warni.
38. Bajunya lengen pendek tapi digulung2 lagi kayak preman, padahal nggak ada ototnya.
39. Nonton Sarinah & Aldiron kebakaran, soalnya jaman dulu belom musim kebakaran yg gede2.
40. Sempet nangis waktu dinosaurus temennya kumkum mati (film seri kartun). Ini di jaman SD. Gue udah lupa sekarang, tapi masih inget Kumkum nya.
41. Hari Kartini kudu nyewa baju daerah (sekarang kayaknya enggak ya? bersyukurlaah...)
42. Yang cewek kaos kakinya ada kepala bonekanya
43. Pada bangga banget pake jam digital. ALBA atau Casio
44. Di sepanjang jalan Sabang lagunya All Night Long mulu atau Owner of the Lonely Hearts atau Karma Chameleon. ß Boy George !!!
45. Keranjingan lagu GUCCI dan WE WANT SOME PUSSY ß sama Rumours juga..
50. Pada rame2 beli walkman (baru keluar sih) ß dimana mana pada pake walkman
51. Pada rame2 beli skateboard lengkap sama tempurung lutut-sikunya
52. Cewek2 mesen sepatu kain dari Justine Bandung * ...pas becek pada memble.... *
53. Gara2 John Tralala jadi saban pesta kudu nyewa peralatan disko...
54. Bolos waktu gunung Galunggung meletus ... padahal jauh... eh tapi debunya sampe Jakarta lho. Suwer tebel!
55. Sempet panik waktu ada kerusuhan di Senen/lapangan Banteng waktu Oma Irama kampanye PPP... maklum belom berpengalaman rusuh
56. Semua kasetnya Vina dikoleksi...
57. Tiap acara lebaran di TVRI, yang ditunggu-tunggu adalah operet Papiko-nya Titik Puspa. Maklum sama sekali gak ada alternatif, dan masih ada chicha tuuh. BT deh!
58. Punya koleksi komik Nina nggak?
59. Di restoran AHA ada apple pie yang enak banget. Sekarang udah nggak ada lagi.......
60. Dulu belum ada mall, jadi jalan-jalannya di plaza seperti di Ratu Plaza, trus, bangga banget kalau hari Senin bisa cerita ke temen-temen
61. Kalau ke disko harus dandan habis, pakai anting yang lebih gede daripada daun telinga. Trus ke mana ya.... oh, ke Ebony, Musro, Stardust, Fire....... ck.ck.ck..ck
62. Cewek2 ke sekolah pake ikat pinggang, kaos kaki, jepitan atau bando rambut yang satu warna. Atleast yang matching.
63. Embak2 dan tante2 pada musim banget make bantal dipundak biar keliatan kekar, bo!
64. Waktu SD, harus udah pernah makan di KFC. Aduh, konsumtif sekali.
65. Dulu bisa ke Duta Suara bawa 10.000 perak dan borong 10 kaset. Nikmatnya....
66. Harus punya koleksi LCLR Prambors dan hapal lagu-lagunya.
67. Sempet maksa pagi2 lari pagi di senayan rame-rame padahal cuman numpang nongkrong & makan bubur. Sampe sekarang siih kadang kadang
68. Sempet lihat priok membara (kerusuhan tanjung priok) semuanya panik terus sekolah diliburin, maklum pertama kali lihat kerusuhan. (12 September 1984) ß belum ngerti politik yg penting libur...
69. Sempet ngerasain punya buntut dirambut, terus buntutnya dikepang atau dipakaiin pita ß disembunyiin di balik kerah, atau di balik rambutnya sendiri he he he
70. Nungguin kuiz siapa dia-nya Olan Sitompul di TVRI (abis kuiz jarang bener)
71. Ngerasain nungguin acara Kameraria Safari + Lawak Bagio CS diTVRI
72. Sempet liat Alex Komang dapet piala Citra
73. Wajib nonton Liem Swie King main bulu tangkis, jago loh... *gue mah tidur*
74. Sekolah diliburkan cuma buat nonton peluncuran satelit Palapa yang pertama di TV.
75. Senangnya nungguin acara Film Cerita Akhir Pekan. * Asli senang sekali *
76. Nonton acara Sanggar Cerita di TVRI tiap sabtu
77. Pake kaos kaki, tapi digulung, di linting ..
78. Kalau karet kaos kakinya kendor, suka di pakein karet gelang, ntar pas pulang sekolah, ada tanda merah di betis. Whuueehheheehhe...

Wah! Apaan lagi yak???
Hayyoo yg anak eighties, akuilah kalo yg tertulis diatas itu benar.... !!

Tuesday, March 02, 2004

Today's Story


Today's Morning Story
I took a regular bus to my work this morning. And since we have Trans Jakarta now, thank God, regular buses are not so awfully crowded anymore. Great. Now I dont mind to take a bus when I'm not in a hurry. Hhhm, oke back again, since the bus was not so fulled with people, I got a seat next to the window and the seat next to me was the only seat available at that moment. Good. I always enjoy to feel the wind blows. Everything seemed fine.

At one point, the bus stopped. A very big lady tried to get into the bus. I mean it. A VERY BIG TALL FAT LADY *I started to get nervous that moment*. WOW!! Ini orang apa bukan? "And she's going to sit next to me! She's going to sit next to me!" I knew it because this seat was the only seat left. I noticed that she got a little trouble only to get into the bus door. OMG, she's definitely BIG! I don't exaggerating this, this is NOT a joke, but that lady is not only overweight, but she's as well as oversize too! Her butt is soooo huge! She needs one seat for resting each of her cheekbutt. She could make me dissapeared easily between her butt! Damn! VERY HUGE BUTT.

Yup, as I did predict before, she sat next to me. I knew it! I knew it! I knew it! OMG.... help meee, pls! I never hate people, I never against- nor discriminating fat people. But that was a one weird situation for me. I sat next to a lady of 200 kgs & 178 cm tall (I guess) which I'm only 160 and 43 kgs! See what I mean? I felt like a baby monkey sitting next to a mama hippopotamus! And she simply pressed me tight to the window. I did sit less than half space of my seat. Waaa... If I sat on the other side, she could just drop me on floor. People stared at me with a pity looked on their face, and some looked at me with amused. I wanted to cry! Shoot her! Shoot her!

A 15 mnts drive seemed like hours for me. Later when I wanted to get out I, dont need to tell how much effort did she take only to lean her body aside on the seat *she thinks herself thin or what?* But then she realized that I still couldn't get out from my seat yet, she tried so hard to stand up. *Yup! Move on!* Finally, I could stepped out of the bus and can breath normal again with some pain on my body and crumple clothes. Aaaarrrgghhh!! What a nightmare!

*** Je suis malade, mon front brûle de fièvre.
Mais pourquoi l'écrire ? ça va pas faire tomber ma fièvre tout ça....

Monday, March 01, 2004

KECOAK!


Penyemprotan DB
Minggu pagi kemaren giliran rumah nyokab kena jatah penyemprotan DB. Kebetulan karena ada keperluan- pagi2 gue udah disana sendiri tanpa Remon & Nina. Dan karena ada penyemprotan, semua orang, termasuk tetangga kiri kanan, keluar dijalanan buat menghindari asap. Kayaknya sih, banyak yg baru aja bangun. Pagi banget sih.

OMG,..... do you know?? Asapnya dan bauknya nggak seberapa ketimbang pemandangan yg gue liat. Horror pak! Cocroaches came from all over the places out to the street! Serem nggak sih? Gue jadi inget film They Live yg bercerita tentang sekoloni kecoak pembunuh disebuah pulau kecil. Believe me, pagi itu kecoak yang kabur keluar dari tiap rumah yg disemprot itu, banyaaaaak.... banget! Bisa buat dibikin barbeque-an (*kalo ada yg doyan). Merinding gue liatnya. Semua orang diluar jadi sibuk TAP DANCE yg entah itu nguber2 atau menangkis kecoak, gue kurang perhatiin karena gue sendiri sibuk loncat2 ditempat- takut kalau2 ada kecoak yg merayap di kaki gue. * Dan syukur2 ada yg bener2 mampus keinjek gue.

I have never seen that much cocroach before in my life!!. Gila! Padahal rumah nyokab selalu bersih dan kita jarang menemukan kecoak. So, gue nggak pernah ngebayangin jika ternyata ada kecoak sebanyak itu hidup di dalam rumah. Udahannya, sepanjang jalan, dari ujung ke ujung gue lihat penuh dengan ratusan bangkai kecoak.
Hhhiiiiihh,............ mampus loe kecoak!! You're so disgushting.