Friday, February 27, 2015

Apartemen Lift

Disini kami tinggal di sebuah apartemen 6 lantai. Kami sendiri tinggal di lantai 5 dengan 3 unit (tetangga) lainnya. Unit kami cukup luas dengan 3 kamar tidur, ruang duduk, dan ruang makan yang cukup lapang. Sebenarnya saya ini tidak suka tinggal di gedung tinggi meskipun cuma dilantai 5, namun karena susahnya mencari rumah 'normal' di Amsterdam yang bisa dikontrak dan tidak muahal, terpaksalah kami tinggal di apartemen ini. Rumah biasa dengan halaman depan/belakang akan lebih nyaman untuk anak2 bermain. Akses keluar masuk rumah pun tentunya lebih cepat, tidak tergantung tangga maupun lift. Nah, tentang lift inilah sebenarnya yang mau saya ceritakan.

Apartemen kami memiliki sebuah lift dengan kapasitas maksimum 8 orang dewasa. Walau sebenarnya bersama 5 orang dewasa didalam lift terasa sudah cukup sesak. Tipe lift standar-- tidak bagus dan juga tidak jelek. Meskipun ada 2 buah sarang lampu dengan lampu neon didalamnya, sejak pertama kalinya saya menginjakkan kaki saya disini hanya ada 1 buah lampu saja yang kelihatannya 'resmi' selalu menyala. Jadi ya begitu, dengan dinding stainless abu2 tua lift terasa terang tapi tidak ceria.

Beberapa bulan lalu managemen gedung mengumumkan bahwa dalam 7 hari kedepan lift tidak bisa digunakan untuk alasan 'Maintening & Modernisasi'. Urusan maintening lift sudah hal biasa, umumnya hanya butuh waktu seharian. Nah, kali ini selama seminggu! Dan para penghuni diharapkan menggunakan tangga selama satu minggu itu. Mak! Olah raga banget itu, secara di hari2 biasa saya bisa naik turun lift 8 kali dalam satu hari. Rutin. Dari lantai 5, nyet! Yah, sebenarnya kita yang masih sehat alhamdulillaah beruntung masih bisa bolak balik naik turun tangga meskipun udahannya kaki terasa tremor. Sedihnya ada pasangan sepuh yang tinggal di lantai 2. Sang suami sudah harus selalu menggunakan kursi roda kemanapun. Sang istri biasa menggunakan walker. Setiap dua hari sekali mereka biasa jalan2 diluar dengan sang istri mendorong kursi roda sang suami (jadi ia sendiri tidak butuh walker). Akibatnya selama seminggu itu mereka terpaksa diam dirumah. Hhh, zielig .. 

Meskipun pegal kaki dan pegal kuping mendengar anak2 yang kadang selalu menggerutu ditangga, saya cukup bersenang hati, berpikir positif, bahwa 'maintening & modernisasi' ini nantinya toh untuk kebaikan kita para penghuni. Pastinya lift akan lebih terang dengan lampu baru, dan akan lebih indah dan terlihat lebih lapang dengan dinding cermin-- setidaknya dengan cermin disalah satu sisi dinding lift. *ngarep*

Daaaann seminggu yang menyiksa pun berlalu. Di pagi hari saat saya berangkat dan pulang mengantar anak sekolah lift masih belum dapat digunakan. Tapi siangnya lift sudah bisa digunakan. Yes! Saya penasaran. Ting! Pintu lift terbuka. Saya pun masuk sambil mengamati interior lift. Bah! Lift ini seminggu ditutup apanya yang dimodernisasi yak?? Lampu diatas masih sama, hanya satu lampu yang menyala. Tidak ada mirror mirror on the wall. Aaaah, daya khayal saya ketinggian. Setelah saya amati ternyata cuma panel dan tombol2 lift nya saja yang diganti agak lebih besar dengan lampu oranye disekitar tombol jika ditekan. Udah. Gitu aja.

Uh! Rasanya mendadak jadi ingin berbuat brutal di lift. Ingin pecahkan lampu dan getok2 dindingnya saja sekalian sampai penyok. Siapa tau nanti diganti dengan yang beneran bagus. Ahhaa ..
Tapinya Alhamdulillaaahh sih, akhirnya gak perlu naik turun tangga lagi.

Horeee!!