Nina : "Mami, aku boleh pelihara anjing ya?"
Gue : "Nggak"
Nina : "Ya udah deh, tapi kalo pelihara kucing boleh ya?"
Gue : "Nggak"
Nina : "Ah, mamiii"
Gue : "Yang maok ngurusin nanti siapa?"
Nina " "Aku, mami"
Gue : "Megangnya aja gak berani- gimana mauk ngurusin?"
Nina memang menyukai anjing dan kucing, tapi nggak berani menyentuh binatang itu sama sekali. Aneh. Karena gue belom berminat mengabulkan permintaannya, sebagai kompensasi dia berusaha mendekati tiap2 kucing kampung kecil yang lucu yang dia temui dimanapun. Untungnya kucing2 itu selalu kabur ketakutan sebelum Nina berhasil mendekat.
Sore kemarin sehabis lomba 17 Agustusan, Nina dan sepupu kecilnya Akmal asyik bermain sepeda didepan. Gue sendiri duduk2 diteras. Nggak berapa lama kemudian ia berteriak-teriak memanggil. Gue buru2 melihat keluar.
Gue : "Ada apa sih, Nin?" Gue agak2 cemas, takut terjadi sesuatu pada Akmal.
Nina : "Mami! Sini deh! Liat nih kucingnya lucu banget deh mami. Kita pelihara yuk!" Yaoloooh, gue pikir emergency ternyata dia cuma mo pamer kucing kampung kecil dijalanan depan. Ia dan Akmal duduk jongkok berdua mengelilingi kucing kecil itu. Gue cuma melotot bete lalu kembali duduk diteras meneruskan bacaan gue. Aduh, gak penting banget sih, Nin.
Setelah beberapa menit kemudian gue dengar teriakannya lagi, "Mami! Mami! Kucingnya ada dipohon! Dia gak bisa turun! Kasian mamiii... tolongin kucingnya dong!" Beuh... rame bener sih, Nin! Dari tempat gue duduk, gue bisa melihat kucing itu ketakutan didahan pohon dirumah seberang. *Hhh, kucing o'on, bisa naik gak bisa turun!* Gue tetap diam ditempat gue duduk sambil memandang kucing itu. Berisik begini mana gue bisa baca? Sementara anak dua itu ramai betul meratap dibawah pohon. Sesaat kemudian gue dengar Nina memberi support ke kucing itu, "Ayo pus! Kamu bisa! Pelan2 biar gak jatoh pus, ayo! Sedikit lagi! Kamu pasti bisa!" Sementara sepupu kecilnya, Akmal, masih saja terus meratapi kucing itu, "Cian, puush.. huhhuuhhu,.. anti atoh push... ciaan" Gue nyengir. Lucu juga!
Kucing memang termasuk binatang yang menggemaskan dan sebenarnya mereka binatang yang cukup pintar- cumanya tidak sepintar dan nggak setia seperti halnya anjing. Gue sendiri dulu dalam kurun waktu berbeda pernah memelihara 5 ekor kucing. Dan gue agak paham sifat anjing dan kucing. Anjing suka diajak bermain, pintar, dan mudah dilatih. Kucing itu binatang pemalas yang suka disayang-sayang. Anjing setia dengan pemiliknya dan bisa diajak hidup nomaden, sedangkan kucing tidak begitu. Kucing umumnya gak suka diajak pindah dari lingkungan awalnya dan mereka nervous dilingkungan baru. 4 ekor kucing gue menghilang satu persatu setelah dengan paksa kita bawa mereka pindah rumah. Setelah berbulan-bulan, tanpa sengaja gue menemukan satu dari mereka tidak jauh dari rumah gue yang lama, yang jaraknya sekitar 7 km dari rumah gue yang sekarang. Hebat ye? Mereka kan gak mungkin naek taksi. Kucing itu sendiri yang menghampiri gue, tandanya dia inget gue kaaaan? Karena itu gue berkesimpulan bahwa kucing itu cuma setia dengan lingkungannya, bukan dengan tuannya.
But atleast kucing have a good memory too!