Iya, iya, lama banget gue gak pernah posting disini. Giliran posting, isinya mirip curhatan ibu2! Soalnya lagi2 tentang Nina. Dia ini sudah lama minta dikasih handphone, tapi gak pernah gue gubris. Bukan apa2, Nina itu kan baru 7 tahun- baru kelas 2 SD, mungkin temannya yang laen banyak yang sudah pada bawa handphone. Biar saja, itu hak mereka, tapi terus terang gue kurang suka liat anak2 kecil yang bawa2 handphone, apalagi jika anak kecil itu membawanya dengan digenggam kesana kemari- bukan disimpan saja didalam tas sekolahnya seolah mencoba memancing para penjambret. Wajar ya kalo anak kecil suka pamer. Tapi kalau sudah begitu kadang gue jadi wondering sendiri, kalo anak kecil bawa2 handphone begitu sebenarnya karena memang perlu atau orang tuanya yang ingin pamer ya?
Tapi waktu gue beli handphone lagi, karena akhirnya gak tahan juga mendengar rengekan Nina, gue kasih dia handphone gue yang paling lama dan gak lupa gue belikan juga nomor prabayar baru buat dia pakai, beserta kalung handphone (haha, apa ya itu namanya yang buat nyangkutin ID-card di leher?). Handphone gue setting dulu sebelumnya : no ringtone only vibrate- biar gak mendadak bunyi2 jika saya sms/telpon. Gak lupa gue kasih pesen buat menyimpan handphone-nya dibalik seragam sekolahnya. Hasilnya hari pertama dia bawa handphone gue sudah mendapat 11 kali kiriman sms dari Nina selama gue dikantor. Gue sungguh cemas kalo Nina kirim2 SMS di kelas saat guru sedang menerangkan. Isi SMS-nya gak penting pula : Halo mami - Helo mami, mami sedang apa? - mami telpon nina dong - dan yang seperti itu, say hello. Kalo gue balas dia akan semakin rajin mengirimi gue sms. Bukannya gak senang kalo dia perhatian sama maminya, tapi sebelumnya gue sudah pesan buat menggunakan handphone hanya untuk hal2 yang urgent saja. Yaaa, namanya juga anak kecil! Ah, setidaknya secara si ibu guru selama ini belum mengeluh lagi tandanya aman, pasti Nina tidak menggunakan handphone saat dikelas.
Kurang dari dua minggu sejak dia membawa handphone, tiba2 saja dia menyerahkan handphonenya ke gue. "Mami, ini kenapa handhonenya jadi begini?" tanyanya. Alamak! Kecuali buat sms dan angka, semua tulisan di handphone berubah menjadi huruf china kanji! Yang bener ajaa...
"Kok bisa begini? Kamu pasti ngotak-ngatik ya?" Ia diam saja. Iya, dia pasti sudah merubah tanpa sengaja setting pilihan bahasanya. Sejujurnya gue lupa urut2an menu-nya, dan gue gak bisa merubahnya balik ke bahasa inggris. So, sampai hari ini handphone itu gak pernah dipakai lagi. Dan untungnya Nina pun sepertinya sudah gak (atau belum) berminat lagi buat bawa handphone ^-^