Wednesday, September 09, 2009

Ramadhan di Belanda


Ini posting yang terlambat. Kemarin2 gue belom pernah menceritakan mengenai bagaimana sengsaranya puasa di Belanda. Haduuh, musim panas begini dimana siang harinya lebih panjang kita pun terpaksa mesti berpuasa lebih lama ketimbang berpuasa di Indo. Diawal puasa tanggal 21 Agustus kemarin waktu subuh sekitar pukul 04.16 sedangkan mahgrib sekitar pukul 20.59 malam. Lumayan panjang nggak sih? Kita puasa 17 jam sendiri. Sementara di Indo (Jakarta khususnya) standar waktu imsak sekitar jam 5 pagi dan waktu buka lebih kurang jam 6 malam setiap tahunnya.
Ih, kebayang nggak sih gimana rasanya mesti puasa di negara2 seperti Finland atau di Norway?? Buseeet, bisa 20 jam lebih! Whooaa ... mana tahaaan ....

Jadi dengan panjangnya waktu puasa dimana waktu berbuka sekitar pukul 20.00 keatas otomatis disini tidak ada acara sholat tarawih ke masjid karena waktunya sudah terlalu malam. Buat yang benar2 ingin sholat tarawih terpaksa harus cukup puas dengan ber-tarawih sendiri dirumah masing2.

Terus terang buat gue pribadi kurang ada excitemen menjalani ramadhan disini. Hiks! Sedih. Suasananya sangat tidak mendukung. Gue kangen suasana Jakarta di bulan puasa. Sore hari saat menjelang berbuka banyak penjual tajil dan makanan beredar dimana-mana. Hampir setiap minggu pasti ada acara buka puasa bareng keluarga & teman2. Belum lagi di Mall2 dimana semua outlet kasih diskon dan korting besar2an. Hihihi, ajang belanja mumpung murah!

Ah sutralah, yang namanya ibadah puasa saat bulan ramadhan itu kan bukan ajang belanja & kongkow2 ya? Jadi ya harus dijalani ajalah meskipun auranya sungguh tidak mendukung.


1 comment:

Tuteh said...

Kk... update.. :D