Monday, August 02, 2004

Liputan malam di TV


Gue nggak tauk sudah berapa lama berjalannya, maklum gue cuma nonton film2 yang menarik aja di TV, tapi baru belakangan ini gue perhatikan di beberapa stasion TV lokal menayangkan program tengah malam berupa liputan gaya hidup di kota besar yang umumnya mengenai kehidupan malam dan nggak jauh2 mengenai prostitusi dan seks melulu.

Tauk pendapat gue mengenai program2 liputan yang seperti ini? Suck! M e n y e b a l k a n ! Gue nggak ngerti untuk apa stasiun2 TV itu meliput hal2 gak mutu seperti itu. Toh umumnya mayoritas dari kita udah tauk sendiri hal2 seperti itu ada disekitar kita, dimana pun di dunia ini. Dan bagi yang gak tauk I will say, good. Tetaplah seperti itu.

Menurut gue, program liputan yang begini ini cuma bikin mereka2 yang awalnya nggak tauk jadi tauk, terutama buat para lelaki gatel yang memang senang mencari informasi semacam ini. Membuat kebrengsekan mereka semakin berkembang. Bahkan mungkin saja orang2 yang awalnya tidak memikirkan hal2 begini pun jadi terinspirasi karenanya. Jadi notice. Bener nggak sih? Ini liputan lewat TV lho, bisa ditonton orang2 dari Sabang sampai Merauke. Dari kota sampai desa, siapa pun yang nonton otomatis paham. Gimana kalo mereka2 itu malahan mencontohnya?

Media cetak seperti majalah POPULAR pun sejak dulu memang meliput hal2 beginian. Dan gue sama sekali nggak pernah suka baca majalah itu. Bukan karena majalah itu mengeksporasi tubuh perempuan *toh perempuan2 itu sendiri yang dengan suka rela memamerkan tubuhnya buat umum!*, tapi ya karena liputan2 mereka itu tadi. Baca header artikel2nya aja sudah cukup bikin gue jengkel dan uring2an sendiri. Untungnya, tidak semua orang suka beli majalah dan tidak semua orang sanggup beli majalah seharga Rp. 27.500,- per eksemplarnya.

Artikel2 dan liputan yang bersifat lebih edukatif yang bersifat pengajaran mengenai seks dan segala metode mengenai seks- keberadaannya masih bisa dimengerti. Mungkin buat sebagian orang ada manfaatnya- membawa kebaikan buat mereka. Tapi kalo mengenai jenis kegiatan asusila itu sendiri dan di mana kegiatan itu berlangsung rasanya sama sekali nggak perlu! Iya nggak sih? Buat gue pribadi, gue cukup lah sekadar tauk hal2 seperti itu ada. *Sumpah gue tauk segala macem jenis hal2 dan istilah2 beginian* Tapi gue berpendapat bahwa yang beginian nggak perlu dibuat liputannya segala. Cukuplah hanya pelaku2nya sendiri yang tauk. Gak perlu dibahas.

Gue nggak pengen tauk banyak kok. Apalagi sampe tauk detail. Nggak perlu banget deh!
Bener2 acara nggak mutu! Nggak penting! *ih kok gue sewot banged ya?*

No comments: