Malam beberapa hari lalu, lagi2 Nina berkomentar seperti yang sering dia komentarkan sebelumnya setiap kali ia melihat gue merokok, "Mami kalo merokok melulu nanti cepet mati, lho."
Gue meringis. Malu hati sendiri. Gue dan suami memang benar2 bukan contoh yang bagus buat dia. Belasan tahun merokok susah dihentikan dalam sekejab walaupun anak sendiri yang memaksa.
Nina duduk disamping gue memegang bungkus Gudang Garam Filter gue ditangannya. Dia amati dan dia baca.
"Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan pada janin," Ia membaca peringatan dibungkus rokok itu, "Tuhkan mam,... nanti jantung mami bisa sakit lho."
"Iya, iyaaa,... tapi mami abisin ini dulu dong."
"Uh, mami mah ngerokok terus." Dia menggerutu sambil terus menatap bungkus rokok ditangannya. Lalu tiba2, "Kalo impotensi itu apaan sih mam?" Tanyanya. Waaaaa, gue tercengang ngang ngang! Apaan? Wah! Setahun ini setelah dia lancar membaca, Nina memang banyak bertanya ini itu sehubungan dengan hal2 yang tidak ia mengerti yang dibacanya. Tapi pertanyaan spt ini, baru kali ini ditanyakan. Impotensi? Hhhm.
"Itu penyakit bapak2 Nina." Jawabku.
"Ooh,... trus penyakit oom-om juga ya?"
"Iya. tapi kan namanya juga penyakit. Ada yang bisa kena, ada juga yang nggak kena."
"Kalo gitu Daddy juga bisa kena ya?"
"Ah! Moga2 ya jangan donk. Ngaco kamu. Emang kamu maok kalo Daddy sakit?"
Ia meringis.
"Nina maok nanya apalagi?" Tanya gue.
Ia tersenyum, "Nggak ada. Kan Nina udah tauk." Jawabnya.
Good. Nggak ada pertanyaan mendetail mengenai seperti apa impotensi itu. Gue kembali tenang. Tapi untuk berapa lama? Besok, lusa, besoknya lusa, atau minggu depan dia pasti akan bikin gue terkejut lagi dengan pertanyaan2nya itu.
Finally we finished with the moving stuff out lastnight.
And I'm glad that I could move in to this new place now
------------------------------
Gracie the dog, was death this morning. And there are only 4 dogs left now.
No comments:
Post a Comment